METROSULTENG.com-Masyarakat Sulawesi Tengah pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) di pilkada seremtak 2020, nanti akan menjatuhkan pilihan pada sosok pemimpin yang memiliki sifat religius seperti tawadhu, sholeh dan rendah hati.
Sifat tersebut tercermin pada diri Bakal Calon Gubernur Sulteng Anwar Hafid yang dikenal religius, soleh dan rendah hati. Bahkan bisa menjadi imam sholat dan khatib Jumat.
Setidaknya hal itu terpotret dari hasil survei salah satu lembaga survei independen yang melakukan survei pada pertengahan Desember 2019.
Anwar Hafid sejak menjadi Bupati Morowali dua periode 2007-2015, memang dikenal sosok yang sangat religius.
Semasa menjabat Bupati Morowali, dia berhasil menggalakan program Morowali Mengaji dan sholat berjamaah bagi ASN yang muslim dan masyarakat Morowali muslim.
Tak cuma nilai-nillai agama yang ditanamkan dalam dirinya dan masyarakat, taoi secara fisik, Ketua DPD Demokrat Sulteng itu juga sukses membangun Islami Center yang megah dan terbesar di Sulteng yang berpusat di Morowali.
“Saat beliau (Anwar Hafid) menjabat bupati Morowali, semua rumah-runah ibadah dibangun dengan layak dan indah, program-program Morowali mengaji dan sholat berjamaah membuat Morowali penuh berkah,” kata Irwan warga Morowali, Minggu (29/12/2019).
Tak cuma dikenal di Morowali, sejak duduk sebagai anggota DPR-RI, Anwar Hafid mulai banyak berjalan disejunlah daerah termasuk di kota Palu dan Donggala.
Di Palu sendiri yang merupakan basis organisasi Islam Al-Khairaat, nama Anwar Hafid dikenal sebagai sosok pendakwah yang biasa mengisi khutbah Jumat.
Menurut warga Donggala Sofyan nama Anwar Hafid dikenal dan dihormati di Donggala karena biasa mengisi khutbah Jumat mengimami sholat .
Kata Sofyan, bagi masyarakat muslim Donggala, mereka yang biasa mengimami sholat dan mengisi khutbah Junat memiliki ilmu agama yang layak di hormati dan diikuti.
Menurut Direktur Media Research Indonesia Akmal, jika Anwar Hafid tak hanya mewakili sosok umaroh, tapi juga sosok ulama, perpaduan dari ulama dan umaroh. Jadi sosok ini melengkapi pemimpin ideal yang selama ini dirindukan masyarakat.
“Karakter pemimpin-pemimpin pada masa nabi dan setelah nabi Muhammad adalah sosok yang memiliki sifat ulama dan umaroh, mereka tak hanya paham soal pemerintahan, tapi juga paham dengan agama,” sambungnya.
Nah sosok inilah yang dirindukan masyarakat Sulteng khususnya, dan Indonesia unumnya untuk dapat memimpin mereka dan hal pemerintahan dan agama.