LUWUK – Anwar Hafid, mantan Bupati Kabupaten Morowali yang sukses memimpin 2 periode.
Ia dikenal pemerintah pusat sebagai pemimpin yang berani menabrak aturan, demi kepentingan rakyatnya.
Tak kepalang, beberapa instansi pemerintah pusat dibuat bingung dan sempat menegurnya.
Berikut Luwuk Times, mengulas sejumlah kebijakan yang berani di ambil Anggota Komisi II DPR RI ini.
1. Pengaspalan Jalan 2 Jalur Sepanjang 17 Km
Meski berstatus jalan nasional, Anwar Hafid dengan berani mengaspal ruas jalan tersebut. Kementerian PUPR dan BPK RI, turun langsung meninjau pembangunan jalan tersebut.
“Saya beranikan bangun jalan ini, karena masyarakat saya sangat membutuhkannya. Kalau bapak (PUPR, red) mau aspal, yah tinggal bangun saja yang sebelahnya. Okey, kami bangun yang sebelahnya. Tapi jangan lagi mengaspal di jalan ini. Akhirnya jadi jalan 2 jalur terpanjang di Sulawesi Tengah,” papar Anwar Hafid mengulang ceritanya saat ditemui langsung Kementerian PUPR.
2. Listrik 24 Jam
Awal bertugas sebagai bupati, pelayanan listrik di Morowali hanya 6 jam. Pengadaan mesin pembangkit listrik, yang seharusnya tugas PLN, melalui kebijakannya, Pemda Morowali membantu pengadaan mesin pembangkit listrik.
“Sudah dibantu mesin, baru 12 jam menyala, alasannya kepala PLN, tidak ada biaya bahan bakar,” tuturnya.
Mendengar alasan itu. Anggota Komisi II DPR RI ini, memilih strategi lain, sehingga pada akhirnya, nyala listrik 24 jam terpenuhi.
“Saya buat agenda Al-Khairat di pusatkan di Morowali yang menghadirkan presiden. Saya sampaikan itu sama Kepala PLN, 2 minggu sebelum acara, listrik sudah 24 jam,” ucapnya yang disambut gelak tawa dan aplaus dari seluruh peserta disalah satu agenda Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banggai.
3. Abaikan BPJS Kesehatan
Tak mau masyarakatnya terikat dan di perhadapkan dengan sistem BPJS Kesehatan yang bisa dibilang ribet dikala berobat, mantan Kepala Bagian Tapem Setda Morowali ini, bersikukuh menggunakan sistem jaminan kesehatan daerah secara mandiri untuk mewujudkan kesehatan gratis bagi seluruh rakyatnya.
Bagi dia, pendidikan dan kesehatan, adalah dua kebutuhan dasar yang wajib didahulukan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
“Kalau biaya anak-anak kita dari sekolah hingga mahasiswa kita bantu, orang tuanya sudah legah beban hidupnya. Makanya sewaktu saya Bupati, saya tidak mau, ada satupun rakyat saya yang tidak sekolah karena tidak punya uang,” kata alumni APDN ini. *
Sumber: https://luwuktimes.id/anwar-hafid-pemimpin-yang-berani-tabrak-aturan-untuk-kepentingan-rakyat/