in

Legislator PD Kritik Sekjen DPR soal Gorden: Sense of Crisisnya Kurang!

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Anwar Hafid mengkritik Sekretariat Jenderal DPR RI berkaitan dengan pengadaan gorden rumah dinas DPR yang dimenangkan oleh tender dengan harga Rp 43,5 miliar. Anwar menyinggung kurangnya sense of crisis.

“Sangat tidak elok dan sense of crisis-nya kurang,” kata Anwar kepada wartawan, Senin (9/5/2022).

Anwar menyebut seharusnya Sekjen DPR RI membuat anggar sesuai prioritas. Sedangkan persoalan gorden dan laundry dinilai bukan prioritas saat ini. 

“Kesekjenan itu dalam membuat anggaran sistem prioritaslah,” ucapnya.

“Kalau perlu di masa kondisi negara dalam resesi ini untuk rumah jabatan sekadar gorden, laundry, juga bisa daripada mengeluarkan anggaran negara sementara rakyat sangat membutuhkan,” lanjut dia.

Sekjen DPR Buka Suara

Untuk diketahui, tender gorden rumah dinas anggota DPR dimenangi oleh PT Bertiga Mitra Solusi, perusahaan yang menawarkan harga tertinggi Rp 43,5 miliar. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar angkat bicara terkait hal itu.

Indra awalnya menjelaskan, gorden, vitrase, dan blind yang ada saat ini di RJA Kalibata dan RJA Ulujami merupakan hasil dari proses pengadaan atau lelang tahun anggaran 2010 sehingga perlu adanya pengadaan gorden baru.

“Dengan demikian usia atau masa pemakaiannya sudah 12 tahun sehingga sudah banyak yang lapuk dan rusak. Sejak tahun 2020, sudah banyak permintaan dari anggota Dewan kepada Kesetjenan untuk mengganti gorden, vitrase, dan blind di unit-unit RJA, yang kondisinya sudah tidak layak,” kata Indra melalui keterangan tertulis, Senin (9/5).

“Pada Tahun Anggaran 2022 baru didapatkan alokasi anggaran untuk penggantian gorden, vitrase, dan blind. Namun hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit RJA Kalibata,” terangnya.

 Lalu, Indra menjelaskan kronologi pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR tersebut. Menurutnya, tender pekerjaan gorden dan blind DPR Tahun Anggaran 2022 dimulai pada 8 Maret 2022 dengan nilai HPS Rp 45.767.446.332.84

Perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti tender ini sebanyak 49 perusahaan. Pada tahapan penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan pada 14 Maret 2022 terdapat 16 pertanyaan yang diajukan oleh calon penyedia barang dan jasa.

“Pada tahapan pembukaan penawaran tanggap 21 Maret 2022 dari 49 perusahaan yang mengikuti tender ini, hanya ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran,” terangnya.

Indra melanjutkan, pada tahapan evaluasi administrasi, dua surat penawar memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen lelang yang telah ditetapkan, yakni PT Sultan Sukses Mandiri dan PT Bertiga Mitra Solusi, dinyatakan lulus. Sementara PT Panderman Jaya dinyatakan tidak lulus.

Setelah itu dilakukan klarifikasi administrasi, teknis, dan harga terhadap dua perusahaan yang lolos itu. Pada 1 April 2022, diperoleh hasil PT Sultan Sukses Mandiri dinyatakan tidak lengkap karena tidak melampirkan pengalaman 50 persen nilai dari HPS dalam kurun 10 tahun terakhir. Sementara PT Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lengkap.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6070213/legislator-pd-kritik-sekjen-dpr-soal-gorden-sense-of-crisisnya-kurang/amp

Legislator Demokrat Ingatkan ASN, Jangan Sampai WFH Dimanfaatkan Berdiam Diri di Rumah

DPR beri waktu KPU-Bawaslu simulasikan hasil rapat konsinyering